Archive for the ‘MotoGP’ Category

Well, dunia balap motor memang berbeda dengan olahraga seperti sepak bola atau basket. Apa yang membedakan adalah dalam sepakbola atau basket, masing-masing anggota dalam sebuah tim memiliki tujuan yang sama, yaitu menang. Pengecualian dalam kasus Shaq-Kobe di LA Lakers. Walaupun pada akhirnya setelah Phil Jackson pensiun melatih Lakers, terungkap bahwa konflik antara Shaq vs Kobe di kubu Lakers yang kesohor itu semata hanya manajemen konflik dari sang Zen Master, Phil Jackson. Hal yang sama terjadi dalam kasus Valentino Rossi vs Jorge Lorenzo di tim FIAT Yamaha dulu. Yups, manajemen konflik tersebut meang terbukti menguntungkan bagi FIAT Yamaha. Karena dari konflik tersebut, baik Jorge maupun Rossi keduanya ingin membuktikan siapa yang terbaik diantara mereka berdua. Hasilnya, musim 2008 dan 2009 Yamaha berhasil meraih gelar juara dunia sekaligus gelar konstruktor. Kenapa bisa begitu?? Yah, karena tidak ada pembalap berbakat dengan naluri kompetisi overdosis yang rela menjadi pembalap pelapis alias rider kedua. Seperti yang terjadi antara Wayne Gardner dengan Mick Doohan. Padahal mereka berada di tim yang sama dan berasal dari negara yang sama pula, Australia 😯

baca selengkapnya

Apa yang ditakutkan para penggemar MotoGP dan Valentino Rossi akhirnya menjadi kenyataan. Yups, Casey Stoner kembali menunjukkan kelasnya sebagai juara bertahan. Pada hari pertama, Stoner memang hanya melakukan 4 lap. Tapi di hari kedua, Stoner menggila dengan langsung menjadi yang tercepat. Dan di hari terakhir, Stoner kembali mencatatkan waktu tercepat 1.59.607 dari hanya 21 lap yang ditempuh 😯 . Catatan tersebut masih lebih cepat 0.591 detik dari Jorge Lorenzo yang berada diperingkat kedua dengan 2.00.298. Dani Pedrosa menjadi yang tercepat ketiga dengan perolehan waktu 2.00.256. Sedangkan Valentino Rossi, berhasil mencatatkan waktu terbaiknya dengan 2.00.824 dari 42 lap yang ditempuh. Seluruh tim pabrikan memang menghasilkan perkembangan yang signifikan setiap harinya. Dengan rata-rata setiap sesi bisa memangkas lap time rata-rata hampir satu detik. Meskipun test hari terakhir tersebut sempat dipersingkat karena cuaca hujan.

baca selengkapnya

Hasil tes hari pertama MotoGP di Sepang memang menunjukkan hasil positif bagi Ducati. Rossi berhasil menembus waktu tercepat kelima. Sesi tes pra musim pertama 2012 ini sempat tertunda akibat hujan. Oke, mungkin bukan peringkat pertama yang dicetak oleh Valentino Rossi. Tapi hasil ini tetaplah positif karena selisih lap time Desmosedici dengan seterunya Honda dan Yamaha dibawah satu detik. Suatu hal yang langka di musim 2011. Yups, mudah-mudahan hasil positif ini bukan karena Casey Stoner yang hanya menjajal RC213V sebanyak empat lap dihari pertama :mrgreen: . Jorge Lorenzo menjadi yang tercepat di preseason test hari pertama kemarin, dengan mencatatkan waktu lap 2.01.657 dari 30 lap yang dijalankan. Dani Pedrosa menjadi yang tercepat dari tim Honda dengan 2.02.003 dari 48 lap dan berada diperingkat kedua. Waktu tercepat ke 3 dan ke 4 diisi oleh pembalap Yamaha, Cal Crutchlow dan Ben Spies.

baca selengkapnya

Selama preseason MotoGP, Marco mengalami kecelakaan dua kali. Keduanya di Sepang dan salah satunya menyebabkan helmnya sampai retak. Finish ke 11 dalam debutnya di MotoGP, Simoncelli berhasil finish 16 kali dari 18 race yg dijalani. Hasil terbaiknya adalah finish ke 4 di GP Portugal, hanya selisih 0.06 detik dari Andrea Dovizioso yang berhasil naik podium ketiga. Hingga akhir musim, Super Sic berada di peringkat 8 overall.

Memasuki musim Sophomore-nya, Marco digadang2 akan memberikan kejutan dan meyakinkan publik bahwa dia akan menjadi “the next Rossi.” Finish kelima di GP Qatar, Simoncelli semakin memberikan warna dgn memimpin jalannya GP Jerez. Sayangnya ia terjatuh karena race dalam keadaan hujan. Marco juga mengklaim posisi start terbaiknya di posisi kedua pada GP Estoril. Lagi2 ia terjatuh di lap pertama. Di GP Le Mans Prancis, Simoncelli bersenggolan dengan Dani Pedrosa yang menyebabkan Dani terjatuh dan cedera bahu. Simoncelli sendiri terkena ride-through penalty dan berhasil finish kelima. Panitia keselamatan MotoGP pun mengadakan meeting dengan Marco sebelum Race di Catalonia. Tapi di sirkuit tersebut, Marco justru berhasil meraih pole position pertamanya di MotoGP (0.016 detik didepan Casey Stoner). Sayangnya ia hanya finish di posisi ke 7. Di musim ini, Marco Super Sic juga mendapatkan podium pertamanya yaitu di GP Ceko dan Australia, Phillip Island.

baca selengkapnya

Marco Simoncelli. Dikalangan penggemar MotoGP nama ini tentunya tidak asing. Rambutnya yang kribo dan postur badannya yang menjulang (beruang sirkus detected :mrgreen: ) ini memang termasuk pembalap yang nyentrik. Terutama stylenya dalam membalap di grand prix. Yep, Marco Simoncelli termasuk pembalap favorit WBS. Kenapa?? Jawabannya adalah size does matter. Seperti halnya Valentino Rossi, postur Marco menjulang diatas 180 cm. Tapi Marco memiliki kekurangan, bobotnya yang lebih dari 73 kg kerap kali disinyalir sebagai kelemahannya. Makanya, kemenangan yang diraih Simoncelli tentunya melalui perjuangan dan skill yg mumpuni untuk postur bongsornya.

Mengawali karir membalapnya di Italian Minimoto. Pembalap kelahiran Italia, 20 Januari 1987 (wah, tua’an 8 hari dari mpunya warung ternyata :mrgreen: ) ini berhasil meraih gelar 5 kali berturut dari 1996-2000. Marco Pindah ke kelas 125 cc setelah memenangkan gelar aforementioned dicipline dua kali berturut2. Pada tahun 2002, Simoncelli menjuarai kejuaraan Eropa 125 cc dan ikut serta di GP 125 cc di tahun yang sama. Pada tahun 2003, Marco mengikuti seluruh seri kelas GP 125 cc bersama Matteoni Racing Team menunggangi Aprillia RS 125. Tahun selanjutnya dikelas yang sama, Marco bergabung bersama Rauch Bravo Team menunggangi dan memenangi seri pertamanya di Jerez. Hasil terbaiknya di kelas 125 cc adalah peringkat ke 5 overall bersama tim Nocable it Race.

baca selengkapnya

Jujur aja kalo masih keingetan insiden antara Marco Simoncelli-Colin Edwards-Valentino Rossi di GP Sepang tadi,, ane masih bergidik bro. Serius, benturan antara ketiga pembalap tersebut tadi memang tidak bisa dihindarkan. Simoncelli yang sepertinya kehilangan grip di bagian front-end sehingga menghilangkan traksi dan akhirnya ndlosorr, mungkin biasa saja cara jatuhnya. Yang gak biasa ada pembalap dibelakangnya, Colin Edwards-Valentino Rossi dan hal ini gak bisa dihindari. Kejadiannya persis dengan tragedi Shoya Tomizawa di Moto2. Akhir cerita yang sama pula, Ya menurut situs gilamotor.com Marco Simoncelli dipastikan tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit 😦 .

Memang dari tayangan video di youtube terlihat sejak awal ndlosor, Simoncelli gak sengaja ketabrak dibagian kepala. Sehingga helm yg dipakainya langsung copot dari kepalanya. Praktis pelindung vitalnya langsung hilang. Dan parahnya lagi, helm tersebut hancur kebelah dua. Sebuah indikasi jelas. betapa parahnya kecelakaan tersebut. Colin Edwards sendiri hanya cedera gegar otak ringan.

baca selenkapnya

Menurut situs asphaltandrubber.com, FIM, DORNA, dan IRTA resmi mengumumkan tim-tim yang akan terjun di kelas Moto2 dan Moto3 tahun depan (2012, red :mrgreen: ). Sayangnya jumlah pmbalap dan tim yang terjun di Moto2 jauh berkurang dari tahun 2011 ini. Tahun depan, Moto2 akan diikuti oleh 20 tim dengan 32 pembalap yang ikut serta.  Termasuk kemungkinan Marc Marquez yang memutuskan untuk tidak naik kelas ke MotoGP musim depan 😦 .

Sedangkan di kelas pengganti GP 125 cc 2-stroke, yaitu Moto3 juga akan diikuti oleh 20 tim dan 32 pembalap. Termasuk tim Bankia Aspar dan Gresini Racing yang turun di tiga kelas, yaitu Moto3, Moto2, dan MotoGP. Well, cekidot tim-tim yang turun dikelas Moto3 ini:

baca selengkapnya

(laman sebelumnya)

MotoGP musim 2011, Stoner bergabung dengan tim Repsol Honda bersama Dani pedrosa dan Andrea Dovizioso. Sedangkan Rossi menandatangani kontrak bersama tim Ducati Corse. Perpindahan kedua pembalap tersebut seolah membuka mata para penggemar MotoGP. Kita seolah baru “ngeh” betapa menjadi juara seri MotoGP diatas liarnya Ducati Desmosedici ternyata bukan perkara mudah, bahkan oleh seorang maestro Valentino Rossi. Bicara soal “Desmosedici” maka akan terbersit tentang “power”. Bicara soal “power” di MotoGP maka “Power is nothing without control.” Dan penjinak “power” paling ulung saat ini adalah Casey Stoner. Bukan Valentino Rossi, karena kita tahu Rossi lebih memilih 4 katup per silinder di YZR-M1 nya ketimbang 5 katup/silinder ketika ia baru bergabung di Yamaha. Alasannya karena 4 katup lebih smooth power deliverynya ketimbang 5 katup. Meskipun 4 katup memiliki power yg lebih kecil daripada 5 katup.

Hari ini di sirkuit kampung halamannya, Phillip Island, Australia. Di hari ulang tahunnya yg ke-26 setelah menempuh 27 lap, Casey Stoner memenangkan balap tersebut dan mentasbihkan dirinya sebagai juara dunia MotoGP 2011 (sampai artikel ini diposting, ini adalah gelar kedua bagi Stoner). Mengandaskan pesaing terdekatnya Jorge Lorenzo yg gagal start karena insiden di sesi latihan pagi yg menyebabkan cedera di jarinya. Yes, performa Honda RC211V musim ini memang sangat dahsyat. Tapi setidaknya ada tiga pembalap lain yg juga menggunakan opsi “spesial pabrikan” bukan “KW2”, seperti Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso, dan Marco Simoncelli. Tapi hanya Stoner yg mendominasi musim ini bersama RC211V.

(more…)