Siapapun tahu, kalo persaingan di zona playoff NBA sangat ketat. Tidak peduli peringkat dan home court advantage dari masing2 tim yang bertanding. Saking ketatnya permainan, tidak jarang aksi adu fisik kerap terjadi dilapangan dan menyulut emosi pemain. Ketika emosi pemain lawan telah tersulut, maka biasanya pemain tersebut terpaksa dipanggil oleh pelatih untuk berada di bangku cadangan karena bisa membahayakan kedudukan tim, yang bisa saja pemain tersebut terkena technical foul yang artinya satu angka gratis dari garis free throw untuk tim lawan alias menjadi show stopper di ajang playoff NBA. Di NBA sendiri keberadaan pemain-pemain penyulut emosi atau saya sebut “preman” sudah ada sejak bahkan NBA itu ada sendiri. Dan keberadaan pemain preman di NBA playoff kini sudah menjadi faktor krusial untuk bertahan di kerasnya atmosfer playoff. Saking krusialnya, kita sampai menyebut Dinasti Tim Duncan di San Antonio Spurs adalah “Silence dynasty” alias dinasti sunyi, yah karena Tim Duncan bukanlah tipe pemain yang suka menyulut emosi lawan dengan “menyikut” dan melakukan trash talk terhadap pemain lawan. Nah, ada beberapa pemain preman yang cukup annoying terhadap pemain lawan akibat aksi premanisme-nya di lapangan. Berhubung saya tidak terlalu hapal pemain di era ’70-an dan ‘80-an, saya batasi saja sejak era millennium dan saya berikan top 7 preman era millenium di NBA:
Posts Tagged ‘Kevin Garnett’
Perlunya Pemain “Preman” di Babak Playoff NBA ??
Posted: 4 May 2011 in Louder than a BombTags: Chris Andersen, Dennis Rodman, Kevin Garnett, Michael Jordan, Rasheed Wallace, Reggie Miller, Ron Artest, Sam Cassel, Tony Allen
The Heatles Eating Their Lunch
Posted: 3 May 2011 in NBA Games ReportTags: Boston Celtics, Chris Bosh, Dwyane Wade, James Jones, Kevin Garnett, LeBron James, Miami Heat, Paul Pierce, Rajon Rondo, Ray Allen
Well, Alhamdulillah kemaren ane sempet nonton pertandingan Miami Heat vs Boston Celtics. Pertandingannya terus terang berjalan sangat seru, keras, physical, dan atmosfer-nya bukan atmosfer pertandingan babak semifinal wilayah. Tapi udah atmosfer pertandingan di level NBA Finals. Delonte West pemian guard Celtics terkena technical fouls, Jermaine O’Neal terkena sanksi flagrant foul, dan Paul Pierce terpaksa disuir dari lapangan setelah mendapatkan technical foul yang kedua. Yah, walopun technical foul-nya yang kedua merupakan panggilan yang kontroversial dari wasit. Dua tim ini memang memiliki sejarah yang tidak mengenakkan dimusim-musim yang lalu. Kita ketahui Celtics mengakhiri musim LeBron James di playoff 2008 dan 2009. Musim lalu, giliran D-Wade yang musimnya berkahir setelah dikalahkan oleh Celtics 4-1 di ronde pertama. Dan, kedua tim ini memang pantas bermain dilevel NBA Finals. Kita disuguhkan atmosfer NBA Finals dalam seri ini. dimana keranjang basket akan semakin kecil dengan field goals yang semakin tidak akurat, pelanggaran2 keras, dan panggilan technical foul terhadap pemain. Plus, sampai akhir pertandingan kita disuguhkan pertandingan 3-points shootout dari finalis kontes three points NBA All Star 2011 kemaren, yaitu antara James Jones, Ray Allen, dan Paul Pierce. Benar-benar pertandingan yang menarik dengan James Jones juga yang memenangkan aksi three-pointer-nya hari ini meski ia bermain dari pemain bangku cadangan.
Miami Heat vs Boston Celtics Matchup Paling Panas di Babak Semifinal Wilayah
Posted: 30 April 2011 in Prediksi Game, sounds of the gameTags: Boston Celtics, Chris Bosh, Delonte West, Doc Rivers, Dwyane Wade, Erik Spoelstra, James Jones, Jeff Green, Jermaine O'Neal, Kevin Garnett, LeBron James, Mario Chalmers, Miami Heat, Mike Bibby, Pat Riley, Paul Pierce, Ray Allen, Shaquille O'Neal, Udonis Haslem
Oohh, maaann… Andaikan saja Miami heat dan Boston Celtics adalah dua tim dari wilayah barat dan timur. Maka kita pasti banyak yang berharap, kedua tim inilah yang berhadapan di NBA Finals. Kurang apa kedua tim ini untuk melaju ke NBA Finals. Miami Heat dan Celtics adalah dua tim yang layak menjadi juara NBA Finals musim ini. hanya saja, kali ini mathcup-nya bukan lagi the big three vs the big three. Tapi sudah menjadi the big three versus the big four. Yep, skill, mental, dan kepemimpina Rajon Rondo memang sudah diakui oleh para fans NBA. Apalagi jika Shaquille O’Neal, pemain center Celtics yang sedang cedera dan kini sedang recovery dan diprediksi akan memperkuat Celtics di babak semifinal nanti. Maka Celtics akan menjadi The Big Five, tidak sekedar the Big Four lagi.
Di regular season Boston Celtics unggul telak dari Miami Heat dengan memenangkan 3 dari 4 kali pertemuan, dengan keunggulan selisih angka 5.3 PPG. Tapi kemenangan Miami Heat di regular season merupakan kemenangan telak dengan skor 100-77 meskipun bermain di American Airlines, kandang Miami Heat. So, banyak yang mensinyalir kekalahan Heat dari Celtics pada 3 game awal adalah akibat belum menyatunya chemistry The New Big Three mereka.
Boston Celtics Tim Pertama yang Maju ke Babak Semifinal Wilayah
Posted: 27 April 2011 in NBA Games ReportTags: Amare Stoudemire, Andre Iguodala, Atlanta Hawks, Boston Celtics, Carmelo Anthony, Chauncey Billups, Chris Bosh, Dwight Howard, Dwyane Wade, Elton Brand, Kevin Garnett, LeBron James, Miami Heat, New York Knicks, Orlando Magic, Philadelphia 76ers, Ray Allen
Boston Celtics yang pada dua game di kandang TD Banknorth Garden berlangsung ketat dan seolah memberikan harapan bagi fans Knicks, tampil mendominasi di Mecca of Basketball Madison Square Garden. New York Knicks yang tidak diperkuat Chauncey Billups kembali menelan pil pahit di babak playoff pertama mereka sejak 2004 dengan nasib yang sama yaitu mereka disapu bersih oleh tim lawannya. Plus, NY Knicks belum memenangkan seri playoff sejak 10 tahun.
Celtics yang mendominasi jalannya pertandingan langsung tancap gas dari babak awal mengungguli NY Knicks 55-38 menjelang turun minum. Bahkan dengan tiga kali tembakan masuk berturut-turut dari Kevin Garnett semakin menabah keunggulan Celtics dengan 70-48 di kuarter ketiga. Sebelum akhirnya dunk dari Carmelo Anthony plus tembakan tiga agka dari Shawne Williams memangkas keunggulan Celtics menjadi 87-72 di akhir kuarter ketiga. Dan semakin mengejar dengan sumbangan poin dari Amare Stoudemire dan Anthony Carter sehingga kedudukan menjadi 84-80 di menit ke-7 kuarter akhir. Tapi kemudian Boston Celtics memperlebar kembali keunggulan melalui tembakan jumper dari Rajon rondo dan kevin Garnett plus mengambil kemenangan dengan skor akhir cukup telak 101-89 untukBoston Celtics.
Peluang Boston Celtics di NBA Playoff 2011
Posted: 10 April 2011 in sounds of the gameTags: Boston Celtics, Celtics, Danny Ainge, Doc Rivers, Kevin Garnett, Paul Pierce, Rajon Rondo, Ray Allen
Well, sejak memenangi NBA Finals 2008, Boston Celtics mengalami sindrom seperti tim-tim pada umumnya yang baru menjadi juara NBA. Sindrom itu adalah sindrom cedera yang dialami oleh para pemainnya dan sindrom kurangnya motivasi untuk mempertahankan gelar. Dan sejak era Milennium pula, tercatat hanya LA Lakers yang sanggup juara secara back to back alias bertur
ut-turut.
Nah, bagaimana peluangnya di NBA post season 2011 ini. Well, peluang itu tetaplah sangat besar untuk tim sekelas Celtics. Apalagi <sampai tulisan ini diposting> The Big Four mereka, Paul Pierce, Ray Allen, Kevin Garnett, dan Rajon Rondo berada dalam kondisi fit. Boston Celtics saat ini adalah tim yang benar-benar menggunakan filosofi PG, SG, SF, PF, dan C. Hal inilah ini yang membuat saya kagum pada tim ini. Mereka bermain sebagai true team, apalagi filosofi tim ini “Ubuntu”, yang berarti “together on the court, together off the court“.
NBA Game Report 11 Maret 2011 part I: Derrick Rose mencetak 34 angka dan Chicago Bulls mengalahkan Atlanta Hawks
Posted: 12 March 2011 in NBA Games ReportTags: Boston Celtics, Chicago Bulls, defense, Derrick Rose, Jeff Green, Kevin Garnett, Luol Deng, Paul Pierce, Rajon Rondo
Pertahanan Chicago Bulls (no. 1 di NBA) yang solid berhasil mengalahkan perlawanan Atlanta Hawks dengan skor telak 94 – 76. Chicago Bulls yang mencetak rata-rata 44,3 rebound per game (RPG), berhasil mengungguli perolehan rebound dengan 50 – 28 atas Atlanta Hawks. Derrick Rose, kandidat terkuat MVP musim ini berhasil mencetak 34 angka 5 rebound dan 6 assist. Sedangkan rekannya Luol Deng mencetak 18 angka 9 rebound dan 7 assist. Joe Johnson pemain Atlanta Hawks, berhasil mencetak 16 angka, Josh Smith mencetak 15 angka dan Jamaal Crawford mencetak 14 angka dari bangku cadangan.
Chicago Bulls berhasil mendominasi jalannya pertandingan pada paruh kedua dan mengungguli peraihan angka 46 – 26 atas Atlanta Hawks. Perolehan 26 angka di paruh babak merupakan yang terendah di musim ini bagi Atlanta Hawks. Derrick Rose mendapatkan jumlah free-throw yang sama dengan keseluruhan jumlah free throw para pemain Atlanta Hawks.