Anyway, debut Honda di ajang Isle of Man TT berlangsung tidak terlalu sukses dengan RC 142 2-valves per cylinders yang menempatkan pembalapnya di posisi 6, 7, 8 dan 11. Juaranya?? Siapa lagi kalo bukan MV Agusta dari Italia. Tapi Honda tidak menyerah dan mengumumkan sedang membangun mesin untuk kelas 250cc dan 50 cc dengan karakteristik mesin 4 valves per silinder. Sebuah karakteristik yang aneh pada masanya karena insinyur2 ahli dari Eropa menyatakan tidak ada gunanya 4 valves per silinder dibandingkan dengan 2 valves per silinder.
Well, ternyata pada tahun selanjutnya Honda justru mulai menebar ancaman dengan berada di peringkat kedua manufaktur dibelakang MV Agusta. Dan pada tahun-tahun selanjutnya Honda mulai mendominasi kejuaraan motorsport dunia diberbagai kelas. Bahkan pada tahun ketiga keikutsertaannya di Isle of Man TT, Honda berhasil memenangkan kelas 125 cc ditangan Mike Hailwood. Sampai pada tahun 1968, Honda memutuskan untuk mundur dari ajang balap motor dunia. Alasannya target alias impiannya sudah tercapai dengan memenangkan 16 juara dunia plus 138 kemenangan GP-series diberbagai kelas. Bahkan pada tahun 1966, Mike Hailwood yang turun dikelas 250 cc dengan RC 166 memenangkan 10 dari 11 seri yang dipertandingkan.